Setelah pendakian terakhir saya di bulan Mei 2011 yaitu mendaki gunung Merbabu...entah mengapa ada kerinduan yang teramat sangat untuk mendaki gunung lagi.Saat itu bulan sudah memasuki Nopember itu artinya sudah 6 bulan saya tidak mendaki gunung. Mengajak teman- teman sekantor yg mendaki Gunung Merbabu banyak yang tidak bisa ...entahlah apa mereka sudah kapok mendaki gunung atau gimana saya juga tidak tahu. Tapi saya tahu Pak Santoso yang kemarin ikut mendaki Merbabu sudah malang melintang di dunia pendakian, saya ingin mengajak dia untuk pendakian kali ini.
Saya sendiri dengan Pak Santoso baru akrab setelah naik Gunung Merbabu padahal saya baru tahu kalau ternyata satu perumahan dengan dia .Kira - kira seminggu sebelum pendakian saya ketemu dengan dia pas sama-sama melayat orang meninggal. Saya ajak dia untuk naik Gunung Sindoro dan kebetulan juga dia sendiri sudah gatal mau naik gunung.. Jadi klop sudah... dan gunung yang dipikirkannya kok juga sama yaitu Gunung Sindoro..akhirnya di tempat layatan itu juga kami menentukan tanggal pendakian yaitu tgl 29-30 Nopember 2011.
Pendakian rencananya akan kami lakukan berempat, 2 orang lagi adalah temennya Pak Santoso yang belum saya kenal, namanya Viki dan Man. Biar lebih seru dan irit kami juga berencana naik bis saja dan naik lewat jalur Kledung - Wonosobo.
Sudah pasti saya cari info sebanyak - banyak tentang Gunung Sindoro di internet. Pak Santoso dan Viki sebenarnya juga pernah naik Sindoro berbarengan lagi,tapi itu katanya sudah lama sekali merekapun sudah lupa jalur-jalurnya sedangkan si Man belum pernah sekalipun mendaki. Ya minimal saya tenang mendaki dengan orang yang sudah pernah mendaki Gunung Sindoro ini karena pendakian saya kali ini tidak memakai jasa porter/guide seperti 2 pendakian sebelumnya, Lawu dan Merbabu.
Bulan Nopember sebenarnya sudah memasuki musim hujan walaupun baru awal musim hujan...waktu itu hujan baru sekali - sekali turun tapi karena karena sudah gatal pingin naik gunung jadi ya...naik saja.
Tgl 29 Nopember 2011 saya sama Pak Santoso berangkat naik motor dari Borobudur menuju kos-kosannya Viki di Mertoyudan - Magelang, rencana nanti motor di titipkan disana, dari sana baru naik bis sampai Terminal Magelang terus dari terminal naik bis lagi jurusan Wonosobo turun di Kledung.
Foto sebelum naik bis ke terminal
Bis berangkat dari Terminal Magelang kira - kira jam 4 sore, di bis saya baru teringat kalau saya lupa bawa senter untungnya bis sempat ngetem di Parakan persis di depan toko bangunan jadi senter saya beli disana.
Jam limaan sampai di Kledung..kami sedikit lega karena cuaca sore hari tidak ada tanda-tanda mendung bahkan Gunung Sumbing kelihatan jelas sekali. Langkah pertama yang kami tuju adalah basecamp...sempat heran juga karena sama sekali tidak menemukan pendaki lain yang mau mendaki Gunung Sindoro padahal hari itu hari Sabtu.
Setelah berjalan sebentar sampailah di basecamp yg ada di tengah - tengah perkampungan penduduk, saya sendiri heran basecamenya kok sepi banget malah seperti tutup.Akhirnya tanya sama penduduk yg kebetulan lewat dan di beritahu kalau pendakian ke Gunung Sindoro di tutup untuk sementara waktu karena beberapa bulan lalu Gunung Sindoro terbakar hebat akibat kelalaian pendaki. Kami sendiri disarankan untuk mengalihkan pendakian ke Gunung Sumbing. Kecewa dan ragu menyelimuti benak kami masing - masing..setelah diskusi sebentar kami putuskan untuk tetap mendaki Gunung Sindoro dengan segala resikonya...mantap....
Menuju titik awal pendakian
Cuaca masih cerah, masih dengan semangat empat lima ayunan kaki dengan mantap menapaki jalan langkah demi langkah. Dari basecamp kami berjalan menanjak menyusuri jalan berbatu yang tersusun rapi ...jalan ini belum merupakan titik awal pendakian, masih merupakan jalan kampung biasa akan tetapi semakin naik sudah tidak ditemukan rumah penduduk yang ada hanyalah ladang penduduk yang ditanami berbagai macam sayuran khas tanaman dataran tinggi. Jalan ini kira2 panjangnya 2 km ..dan ujung dari jalan ini barulah titik awal dari pendakian.
Pendakian terus kami lakukan dan sempat bingung karena ada persimpangan, dari informasi yang saya cari di internet ada satu persimpangan yang menuju ke arah jalan buntu..saya berpikir apa persimpangan ini yang di maksud? Pak Santoso dan Viki sendiri juga bingung padahal dia pernah mendaki gunung ini sebelumnya. Seingat saya ..kami belok kanan tidak mengambil jalan lurus sesuai dengan info yang kami dapat diinternet.
Pas waktunya makan malam perut sudah mulai harus disi akhirnya kami buka perbekalan untuk makan malam mungkin sekitar jam delapanan. Selepas itu perjalanan kami lanjutkan ..Pak Santoso sama Viki sempat ragu akan jalur pendakian yang kami lewati..seingatnya mereka tidak pernah melewati jalur yg sekarang dilalui .Kami juga berpikir apa ini merupakan jalur baru ?..akhirnya kami mantap saja melanjutkan pendakian apalagi di sepanjang jalur sering melihat bungkus permen dan makanan berharap ini memang jalur pendakian bukan jalan air.
Sekitar pukul +-23.30, kami sampai di suatu tanah lapang.. tidak tahu juga tempat ini termasuk Pos ke berapa..yang jelas perasaan saya sendiri waktu itu merasa sudah mendaki cukup lama dan tinggi. Kami akhirnya memutuskan untuk membuka tenda di tempat ini. Belakangan saya cari info di internet ternyata tempat ini adalah Pos III.
Pos III
Berkaca dari pengalaman dua pendakian saya sebelumnya,kali ini saya melakukan persiapan lebih baik dari pendakian sebelumnya begitu juga dengan membawa sleeping bag yang baru saya beli hehe...akan tetapi setelah sampai di rumah saya baru tahu kalau sleeping bag saya hilang..kemungkinan di curi saat meninggalkannya di tenda saat melanjutkan pendakian menuju puncak. Tapi it's oke ..kapan - kapan masih bisa di beli.
Kami mendirikan dua tenda, satu tenda diisi saya sama Pak Santoso sedangkan tenda satunya diisi Viki sama Man.Setelah ngobrol - ngobrol sebentar sambil membuat kopi akhirnya kami tidur..saya belum pernah merasakan tidur nyenyak di pendakian terkecuali kali ini..cuaca malam itu juga masih cerah.
Masih di dalam tenda saya di kejutkan oleh sinar yang masuk ke tenda..saya kemudian beranjak bangun dan keluar tenda saya pikir hari sudah siang..ternyata matahari mau menjelang terbit tepat di depan tenda. Semua orang saya bangunkan dan dengan terburu - buru kami mengambil kamera untuk mengabadikan momen sunrise di depan mata. Pemandangan sunrise yang luar biasa yang sulit untuk di ungkapkan dengan kata - kata.
Berikut foto fotonya :
Sunrise
Awan berbentuk elang dengan latar belakang Gunung Sumbing
Gunung Merbabu dan Merapi di kejauhan sana
Setelah cukup menikmati sunrise dan melihat pemandangan yang begitu memukau,kami melanjutkan pendakian dengan sarapan pagi terlebih dahulu. Kami putuskan untuk tidak menge-pack tenda dan meninggalkan perlengkapan di dalam tenda hanya membawa tas kecil saja dengan sedikit makanan dan minuman. Pertimbangannya karena "mungkin " puncak tidak terlalu jauh lagi dan mungkin tidak ada pendaki lain selain kami jadi barang-barang aman walaupun ditinggalkan.
Perjalanan menuju puncak kami lanjutkan sekitar Pukul 06.30 .Hari sudah memasuki tgl 30 Nopember 2013 . Dikanan kiri terlihat bekas - bekas kebakaran hebat yang melanda Gunung Sindoro beberapa bulan sebelumnya..semuanya terlihat gosong disana - sini. Di tengah perjalanan kami berpapasan dengan beberapa pendaki lainnya , seumuran anak SMA.. kalau tidak salah mereka dari daerah Wonosobo...saya heran ternyata ada juga pendaki nekat selain kami.
Menuju Puncak ..1
Menuju Puncuk ...2
Perjalanan menuju puncak kami rasakan sangat lama..memang benar info di internet kalau Gunung Sindoro banyak sekali puncak bayangannya.Dari bawah seperti sudah kelihatan puncaknya tapi ternyata setelah sampai masih ada lagi puncak diatasnya begitu seterusnya.
Cuaca yang sebelumnya cerah tiba- tiba dengan sangat cepat menjadi mendung dan hujan. Kami masih belum mencapai puncak saat hujan turun dengan derasnya..untungnya di tas ransel kecil yang saya bawa ada jas hujan yg buat sepeda ontel jadi itu kami sobek untuk dijadikan payung bersama. Saya liat keatas masih ada puncak lagi mungkin kalau didaki sekitar 15 menit lagi tapi kami semua tidak tahu apakah itu puncak sebenarnya atau masih ada lagi.
Air hujan yang turun betul - betul terasa dingin sekali seperti air es dinginnya tapi tidak berbentuk butiran es..akhirnya setelah berteduh selama setengah jam,hujan mereda dan kami tetap putuskan untuk melanjutkan pendakian dengan berharap puncak yang diatas adalah puncak yg sebenarnya dan tidak ada lagi puncak-puncak lainnya. Lapar dan kedinginan sudah pasti...karena bekal yg kami bawa di tas cuma roti dan air sudah habis sementara bekal untuk makan siang masih di tenda. Rencana awalnya sih naik kepuncak dengan membawa tas kecil berisi sedikit makanan nanti turunnya di lanjutkan dengan makan siang di tenda.
Sekitar pukul 11.30 Akhirnya puncak yang kami liat sebelumnya dari bawah adalah puncak yang sebenarnya...sudah pasti perasaan saya senang sekali. Pendakian saya kali ini penuh dengan perjuangan...lapar yang saya rasakan seketika hilang. Sampai di puncak hujan hilang sama sekali.
Puncak Sindoro ...1
Puncak Gunung Sindoro sendiri merpakan sebuah kawah yang lebar. Sepertinya kita bisa turun kebawah karena dari atas saya melihat ada susunan batu-batu yang membentuk sebuah kata atau tulisan,pastilah ada pendaki yang sempat - sempatnya turun kebawah. Waktu itu kawah belum terisi air dan masih kering..saya baca kalau musim hujan kawah Gunung Sindoro bisa penuh berisi air. Karena habis turun hujan cuacanya masih berkabut jadi saya tidak bisa melihat pemandangan indahnya puncak Sindoro. Tapi kepuasan mencapai puncak sudah cukup buat saya pribadi.
Puncak Sindoro ...2
Kesempatan berfoto ria pun kami pergunakan dengan sebaik mungkin. Entah mengapa dalam hitungan menit cuaca kembali berubah dengan cepat kabut tebal tiba-tiba muncul di puncak dan kami putuskan untuk cepat - cepat turun . Kami seperti berpacu melawan cuaca..kabut seperti membayangi perjalanan kami turun.Saya sendiri heran apa ini dari akibat kami yg sebelumnya dilarang mendaki nekat melakukakannya atau gimana.
Lima belas menit sebelum kembali mencapai tenda hujan kembali turun dengan sangat lebatnya. Rencana kami yg sebelumnya mau makan siang setelah kembali ke tenda berantakan. Sekitar +- pukul 15.00 kami sampai di tenda dan mengemas semua tas dan perlengkapan. Air masuk ke dalam tenda sehingga semuanya menjadi basah..semua perlengkapan kami masukkan kedalam ransel begitu saja.
Perjalanan turun dengan kondisi hujan lebat dan perut lapar terasa sangat berat buat saya..apalagi kali ini saya gantian membawa ransel yang paling berat dengan Pak Santoso..yang ada dalam pikiran saya adalah bagaimana cepat- cepat sampai di bawah. Kami berpacu melawan waktu jangan sampai malam cepat datang walapun cuaca saat itu sudah kelihatan seperti sudah malam.
Setelah sampai di titik awal pendakian kami masih harus menyusuri lagi jalan berbatu sepanjang +- 2 km untuk sampai di jalan raya Wonosobo - Parakan tempat kami turun dari bis.Waktu itu hujan masih gerimis dan hari sudah semakin gelap menuju petang. Kaki sebenarnya sudah tidak bisa diajak kompromi untuk berjalan lagi tapi mau tidak maui harus tetap jalan lagi..mendekati perkampungan penduduk kami bingung karena menemukan persimpangan berbentuk huruf Y yang jalannya sama-sama terbuat dari susuan batu, perasaan kami waktu naik tidak menemukan persimpangan ini. Sebenarnya dua persimpangan ini sama - sama menuju perkampungan penduduk,rumah- rumah penduduk juga sudah kelihatan..akhirnya sepakat ambil jalur yang kiri. Kurang lebih berjalan 200 meter akhirnya bingung lagi karena sepertinya tidak melalui jalan ini waktu naiknya...akhirnya kami kembali naik untuk mengambil jalur yang kanan. Berjalan naik lagi walaupun cuma 200 meter dengan kondisi yg capek,lapar,kehujanan membuat frustasi tapi walking must go on..hehe
Setelah kembali mengambil jalur yang kanan, pukul 18.30 akhirnya kami sampai di jalan raya Wonosobo - Parakan akan tetapi bukan merupakan tempat kami turun dari bis sebelumnya dengan kondisi masih basah kuyup karena hujan tidak henti-hentinya turun. Untungnya pas kami sampai, ada bis baru juga sampai dari arah Wonosobo menuju Magelang...pas banget.Kami berempat langsung naik dengan kondisi basah-basahan di bis hehe...di perjalanan baju kering dengan sendirinya tapi perut tetap keroncongan. Sampai di Magelang sekitar pukul 20.30 dan saya sendiri sampai di rumah sekitar jam sepuluan.
See you on next trip...