Friday, June 24, 2011

Pendakian Gunung Merbabu Jalur Cunthel

Pendakian kali ini saya lakukan tanggal 20 - 21 Mei 2011, dengan masih anggota tim yang sama sewaktu pendakian Gunung Lawu minus Pak Wiwit..dan ketambahan 2 orang teman yaitu Pak Santoso dan Mas Teguh, tapi saat hari H si Basuki tidak bisa ikut jadi anggota tetap 6 orang.

Browsing2 tentang Merbabu  sudah pasti  kami lakukan untuk mencari info seputar gunung tersebut..akhirnya kami  sepakat naik lewat Jalur Cuntel - Kopeng, kontak person ( Pak Tono ) jg sudah di dapat lewat internet yg nanti akan menunggu di Basecamp Cuntel karena rencananya tetap mau cari porter 2 orang.

( Basecamp Cuntel )

Perjalanan dari Borobudur sekitar jam 5 sore diiringi dengan gerimis..tapi menjelang masuk Kopeng gerimis mulai mereda bahkan bintang satu dua sudah mulai tampak kelihatan di langit. Tiba di basecamp kami disambut dengan ramah oleh Pak Tono akan tetapi yg jadi porter bukan Pak Tono tapi dua orang temannya yaitu Pak Yakub dan Pak Slamet.

Packing ulang dilakukan di basecamp karena sebagian barang nanti akan di bawa oleh Pak Slamet dan Pak Yakub..air minum sebagian ditinggalkan diganti dengan botol kosong karena katanya nanti kita bisa cari air di Pos II untuk mengurangi beban bawaan.

Menurut Pak Tono sebaiknya kita berangkat jam 9 malam ...kamipun setuju. Karena waktu pendakian  masih lama oleh Pak Tono ditawari singgah ke rumahnya yang tidak jauh dari basecamp.

( Di Rumah Pak Tono )

Tepat jam 9 malam rombongan berangkat mendaki,jalur pertama melewati perkampungan Desa Cuntel selepas itu melewati ladang penduduk. Cuaca akhirnya sangat cerah...bintang - bintang pada akhirnya tanpa malu-malu menampakkan dirinya, sebentar saja kami sudah bisa melihat lampu-lampu rumah penduduk di bawah sana berkerlap - kerlip sangat indah sekali.
( Sempat mengambil gambar saat perjalanan menuju Pos III )

Setelah melewati beberapa pos termasuk pos bayangan  dan juga sempat mengisi air di Pos II akhirnya kami sampai di Pos III yang akan digunakan untuk membuka tenda.Kata Pak Yakub dan Pak Slamet sebaiknya kita membuka tenda di Pos III dan besok pagi - pagi sekali berangkat naik menuju puncak.

Pos III sendiri letaknya di bawah Pos Pemancar... berupa lapangan yang cukup luas untuk membuka puluhan tenda. Sampai di Pos III kira-kira jam 11 malam...dua buah tenda kami dirikan... dan Pak Slamet entah bagaimana caranya bisa membuat api unggun yang cukup besar dari sisa batang pohon yang sudah mati...lumayan hangat untuk mengusir hawa yang cukup dingin tapi tidak sedingin Gunung Lawu.

Setengah jam kemudian muncul rombongan mahasiswa dari kota Semarang (kalau tidak salah),juga membuka tenda di Pos III...tempat jadi ramai dan asik apalagi banyak cewek-ceweknya haha...

Sekitar jam 4.30 dini hari tgl 21 Mei 2011 kami sudah dibangunkan sama Pak Slamet untuk melanjutkan pendakian lagi ...padahal tidur sedang enak2nya ...tapi okelah memang harus seperti itu. Tenda tetap dibuka di Pos III dan akan di jaga sama Pak Slamet sedangkan  naiknya sendiri akan di -guide sama Pak Yakub.

Pendakian menuju Pos Pemancar menyajikan pemandangan yang sangat...sangat...sangat indah ( tuh sangat-nya sampai 3 kali saking indahnya ) ...hari bergerak menuju pagi dan pemandangan yang tersaji di depan mata  sebanding dengan pengorbanan yang kami lakukan...bayangkan ...7 gunung nun dekat dan jauh disana kelihatan semuanya dari  kejauhan nampak kelompok Gunung Sumbing, Sindoro dan Gunung Dieng yang paling jauh ...sementara kelompok gunung terdekat kelihatan Gunung Andong,Telomoyo, Ungaran dan satu lagi tidak tahu gunung apa..plus pemandangan Rawa Pening dan savana yang sangat menakjubkan..

Berikut beberapa foto :





Di Pos Pemancar kami istirahat lumayan lama sambil menikmati suasana pagi dengan menu pemandangan yang indahnya sulit untuk diungkapkan dengan kata - kata. Mengambil pendakian jalur Kopeng memang kita tidak bisa melihat pemandangan matahari terbit ( Sunrise ) karena kita berada di balik jalur terbitnya matahari...akan tetapi pemandangan yang disajikan tidak kalah indahnya dengan melihat sunrise..

Perjalanan kami lanjutkan menuju puncak... sempat juga menulis dengan menyusun batu-batu di Watu Tulis...melewati Geger Sapi, Jembatan Setan...dan setelah melewati beberapa puncak bukit akhirnya kami sampai di puncak tertinggi Gunung Merbabu yaitu Puncak Kentengsongo..sayangnya si Mardana hanya sampai di Pos Pemancar dan tidak melanjutkan pendakian sampai ke puncak karena kelelahan.

Foto - foto di Puncak Kenteng Songo




Muara dari pendakian kali ini adalah Puncak  Kentengsongo...sampai disana pas tengah hari...matahari sedang terik-teriknya tapi bonusnya tidak ada awan/kabut yang menghalangi pemandangan di depan ...Gunung Merapi kelihatan begitu dekat ...

See You Merbabu ...salah satu gunung terindah yang sayang untuk di lewatkan.

Suatu saat nanti aku pasti akan kembali lagi menyambangimu...